Terima kasih sudah menjadi temanku. |
.
Setelah
itu temanmu melukai gadis itu. Kamu ada untuknya, menghiburnya,
menghapus air matanya, mencari udara segar bersamanya, bersenandung
bersama, dan bahagia bersama. Tetapi selang waktu beberapa
kemudian ada gosip muncul bahwa temanmu kabur dengan gadis yang kamu
cintai. Kamu hanya pelampiasan untuk dirinya. Saat itu
bagaimana tindakanmu? Semakin sakitkah?
.
Bercerita
tentang Hyeon-So yang akan masuk di sekolah barunya, menjadi anak baru
disana. Karena ia pindah pada pertengahan semester. Sekolah barunya itu
memiliki pembullyan yang luar biasa. Ia bahkan harus dipalak oleh teman
sekelasnya sendiri. Tetapi inti masalahnya bukan disitu sih. Masalahnya
adalah ia jatuh cinta kepada seorang wanita, orang yang lebih tua setahun dari dia. Akan tetapi
wanita itu malah berpacaran dengan teman dekatnya. Pedih rasanya.
Ada pikiran bahwa ia akan bunuh diri gara-gara masalah itu.
.
Film
ini juga terdapat teknik terkenal yang dibawakan oleh Bruce Lee,
legenda bela diri sedunia, yaitu Jeet Kune Do. Walaupun segmen tentang
ini hanya sedikit. Akan tetapi ceritanya-lah yang membuat film ini
sangat menarik dan sangat menyentuh perasaan. Ada kalanya kita dijunjung
tinggi-tinggi dan kemudian jatuh diinjak-injak. Terbang lagi semakin tinggi, jatuhnya
semakin sakit, diinjaknya semakin keras. Tepuk tangan buat Yoo Haa selaku penulis dan sutradara
film ini.
.
Sebelum melanjutkan jalan cerita film yang menyedihkan ini, penulis akan terangkan beberapa orang yang telah berpartisipasi pada film ini. Data ini penulis dapat dari en.wikipedia.org yang penulis buka pada tanggal 5 Juli 2017 pukul delapan pagi. Berikut orang-orang dan perusahaan yang berpartisipasi dalam film ini:Eun-ju, I Love You! |
Edited by | Park Gok-ji
Directed by | Yoo Ha
Running Time | 116 minutes
Produced | Cha Seung-jae, No Jong-yoon
Cinematography by | Choi Hyeon-gi
Production Company | Sidus FNH
Distributed by | CJ Entertainment
Release On | January 16, 2004
Musik by | Kim Joon-seok
Country | South Korea
Written by | Yoo Ha
Language | Korea
Rating | 7.5
Directed by | Yoo Ha
Running Time | 116 minutes
Produced | Cha Seung-jae, No Jong-yoon
Cinematography by | Choi Hyeon-gi
Production Company | Sidus FNH
Distributed by | CJ Entertainment
Release On | January 16, 2004
Musik by | Kim Joon-seok
Country | South Korea
Written by | Yoo Ha
Language | Korea
Rating | 7.5
Suatu malam saat hujan turun, seorang wanita mendekati payungku. Hatiku tertinggal di jalan itu dan pada malam itu. Setelah itu aku merasa yakin bahwa kita ini sehati. Tapi ternyata dia mencintai orang lain. Seorang pria yang telah membuatnya meneteskan air mata. Sedihnya, aku tidak bisa melakukan apa-apa untuknya. Dia sering membuatku merasa dunia ini sudah berakhir. Aku berharap aku bisa seperti dia, payung yang tertinggal di dalam bis.Rating diatas bersumber dari imdb.com yang penulis kunjungi pada tanggal 5 Juli 2017 pada pukul delapan pagi. Sedangkan kata-kata dibawahnya merupakan surat dari tokoh utama untuk seseorang yang ia cinta tetapi justru mencintai temannya.
.
Cerita ini bermula
saat pertama kalinya Hyun-soo Kim, seorang anak pindahan yang akan
memulai debutnya di suatu sma di Korea. Hari pertama masuk saja ia harus
menuruti kemauan kakak kelasnya. Apa boleh buat ia hanya
anak baru dan hanya bisa pasrah ketika atributnya diambil oleh kakak kelasnya. Mau tak mau ia mendapatkan hukuman
karena atributnya tidak lengkap.
.
Ia
duduk disamping Jaebok Ham atau biasa dipanggil Hamburger. Hamburger
adalah seorang penjual majalah dewasa, dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan ejakulasi, porno, dan lain-lain. Pernah Hyun-soo menyimpan majalah temannya itu di bawah pantatnya. Tetapi tetap saja
anggota keamanan mengetahuinya dan membuatnya harus dihukum. Ia juga
melindungi barang milik teman Hamburger dari gangguan si penusuk, orang
yang suka memalak, jika marah suka menusuk temannya dengan pena. Dan hal
itu membuatnya harus dipukuli oleh si penusuk. Ia tidak bisa melawannya
saat itu. Untung saja ada Woo-shik yang dapat menghentikan si penusuk.
.
Hyun-soo bisa dikatakan adalah orang yang paling pandai di kelasnya.
Gurunya saja jarang memberi hukuman kepadanya. Dia juga orang yang
pendiam, tidak begitu menyukai kekerasan, dan sopan. Bahkan ia cukup
dikenal karena tata kramanya yang baik. Olahraganya juga lumayan, hal
itulah yang membuatnya semakin dekat dengan teman-temannya.
.
Akan
tetapi setelah ia bergaul dengan teman-teman barunya ia sedikit demi
sedikit berubah. Berdisko saat malam (namanya disko karena jaman
dulu belum mengenal clubing), merokok, dan mulai menjadi anak yang
bermasalah dengan guru. Tapi bermasalah yang paling keren dari dirinya adalah saat
ia berusaha melindungi seorang gadis yang ia perhatikan akhir-akhir ini
dari gangguan kakak kelasnya. Setelah itu mereka harus berlari karena
Woo-shik tak bisa tinggal diam dan memukul kakak kelasnya itu.
.
Kejadian
itu membuat Hyun-soo bisa berkenalan dengan gadis yang ia perhatikan
akhir-akhir ini. Gadis itu ternyata satu tahun lebih tua darinya,
namanya Eun-ju Kang. Tetapi masalahnya bukan hanya Hyun-soo saja yang
tertarik dengan gadis itu. Woo-shik juga terlihat tertarik dan malahan
mengajak Eun-ju untuk pulang bersama. Disitulah awal mulanya Hyun-soo
menjadi sedikit sakit. Tapi masalah lagi yang datang adalah keesokannya.
Woo-shik dan Hyun-soo dihajar oleh geng kakak kelasnya kemarin.
.
Hyun-soo
terus menerus bertanya tentang Eun-ju pada Woo-shik. Memang Woo-shik
berusaha mendekatinya, tetapi Eun-ju sangat cuek sekali dan sulit untuk
ditaklukan. Woo-shik menyadari bahwa Hyun-soo juga menyukai Eun-ju.
Malah Woo-shik menyuruh Hyun-soo mengejarnya bila ia memang menyukainya.
Toh ia belum punya pacar kok, sah-sah saja mengejar Eun-ju.
.
Mendengar
perkataan Woo-shik, Hyun-soo memberanikan diri untuk datang ke sekolah
Eun-ju dan memperhatikannya secara diam-diam. Ia benar-benar jatuh cinta
dengan gadis ini. Ketika Eun-ju tertawa, Hyun-soo juga ikut tertawa. Lucu sekali melihat orang yang sedang jatuh cinta seperti Hyun-soo.
Cinta membuatnya menjadi buta dan gila. Apapun akan
dilakukan untuk mengejarnya.Hujan turun pada malam itu, ia berlari tak peduli dengan dirinya yang basah hanya untuk membelikan sebuah payung untuk Eun-ju. Tetapi ketika Eun-ju keluar ia tidak bisa memanggilnya ataupun memberikan payung yang baru saja dibelinya. Ia hanya bisa membuntuti Eun-ju dan kemudian Eun-ju malah menghilang. Ia cari kemana-mana, dimana-mana ia datangi tetap saja tidak menemuinya. Saat dia hampir frustasi, justru Eun-ju datang menghampirinya. Ternyata Eun-ju merasa ada Hyun-soo disana, maka dari itu Eun-ju mencari Hyun-soo. Jadinya malah cari-carian.
.
Setelah
itu mereka pergi nyusu bersama sambil makan roti dan sambil menunggu bus mereka datang. Mereka bercengkerama dan mengobrol tentang banyak hal. Terutama
tentang musik, karena Eun-ju suka musik dan selalu menggunakan earphone
di bus. Mereka memiliki banyak kesamaan. Hyun-soo juga suka dengan musik,
mereka mengobrolkan itu dan Eun-ju sangat mengharapkan bahwa ia dapat
mendengarkan lagu yang dimainkan Hyun-soo dengan gitarnya. Padahal
Hyun-soo tidak bisa main gitar. Tetapi karena gengsi dan tidak ingin
penilaian tentang dirinya turun, ia mengiyakan. Saking butanya karena
cinta, ia harus belajar mati-matian bermain gitar setelah ini.
.
Mereka
juga sama-sama mendengarkan sebuah stasiun radio, yang mana radio itu
selalu membacakan curhatan pendengarnya yang dikirimkan melalui surat.
Lalu si penyiar biasanya merekomendasikan sebuah lagu untuk pengirim
tersebut sesuai dengan isi curhatan itu. Jika galau lagunya galau, jika
bahagia lagunya juga bahagia. Setelah itu Hyun-soo memberikan payungnya
untuk Eun-ju agar dia tidak kebasahan saat pulang. How romantic he is.
Hari ini Hyun-soo sangat-sangat bahagia.
.
Beberapa
hari kemudian ia malah mendapat kabar yang tidak menyenangkan. Woo-shik
tiba-tiba memberika payung yang ia berikan kepada Eun-ju. Ketika
Hyun-soo bertanya kenapa bisa ada pada Woo-shik, ia malah mendapatkan pukulan yang
sangat keras. Pukulan itu bukan pukulan fisik, tetapi batinnya
sangat-sangat terpukul hingga merongrong kesakitan. Woo-shik
menceritakan kisahnya dengan Eun-ju yang berhasil memacari Eun-ju.
.
Hari
itu Woo-shik secara tidak langsung sudah melukai dua sahabatnya.
Pertama adalah si Hamburger yang ketahuan menjual majalah porno
gara-gara ulah si Woo-shik. Dan yang kedua adalah Hyun-soo. Tetapi
Hyun-soo tidak seperti Hamburger yang langsung ngambek, Hyun-soo masih
bersahabat dengan Woo-shik. Walaupun hatinya benar-benar remuk. Tetapi membenci Woo-shik bukanlah keputusan tepat dan tidak dewasa.
.
Keesokannya
Hyun-soo diajak oleh Woo-shik dan Eun-ju jalan. Awalnya mereka pergi
keperpustakaan lalu malamnya mereka berdisko. Hyun-soo hanya bisa
melihat dan melihat. Yang ia lihat pun tetap mereka berdua. Walaupun
disampingnya ada wanita lain ia tetap memperhatikan Woo-shik dan Eun-ju.
Ketika mereka berdua berdansa pun tetap ia perhatikan. Lagi dan lagi,
yang ia pandang membuatnya semakin sakit. Woo-shik dan Eun-ju saling
berciuman. Patah dan kemudian jatuh. Dibawah pun ia masih diinjak-injak.
Kalau Hyun-soo adalah penulis, sudah saatnya sadar diri dan menyerah
dari semua ini. Bahkan penulis bisa saja membenci wanita itu dan Woo-shik.
.
Tetapi
Hyun-soo tidak seperti penulis. Hyun-soo masih akrab dengan Woo-shik.
Hanya Hamburger yang masih marah dengan Woo-shik. Bahkan Hamburger
bergabung dengan geng Wild Horse, geng yang terdapat Jong-hoon. Jong-hoon adalah orang yang membenci Woo-shik. "Kenapa Hyun-soo masih bersabar sih?", kata penonton. Ini memang kepribadian Hyun-soo saja yang
selalu baik kepada orang lain. Salah satu contohnya adalah Hyun-soo
menolong si penusuk, orang yang pernah memalak dan memukul
Hyun-soo, saat dipukuli oleh Jong-hoon.
.
Sudah
beberapa hari berlalu. Saat itu Hyun-soo sedang bersepeda melewati
taman. Di tengah perjalanan ia mendengar pertengkaran antara Eun-ju dengan
Woo-shik. Terlihat Eun-ju sangat kecewa dengan Woo-shik. Setelah itu pada malam harinya,
Hyun-soo mengetahui keberadaan Eun-ju. Di atap perpustakaan, itulah
tempat Eun-ju menangis. Hyun-soo menghampirinya dengan radionya.
Berusaha menghapus air mata Eun-ju dengan lagu yang diputar di radio. Berusaha membangkitkannya agar tidak jatuh. Karena ia tahu rasanya sakit itu seperti apa. Diinjak-injak itu seperti apa. Hyun-soo tidak ingin Eun-ju mengalaminya. Ia tidak ingin Eun-ju putus asa.
.
Setelah
hari itu Eun-ju kembali bertemu dengan Hyun-soo. Mereka mengobrol dan
bercengkerama. Saat itu Eun-ju memiliki satu permintaan, yaitu memohon kepada
Hyun-soo untuk mengembalikan pena yang dimilikinya dari Woo-shik. Entah
ini kabar gembira bagi Hyun-soo atau malah kabar buruk. Karena saat itu
Eun-ju meneteskan air matanya.
.
Setelah malam itu, keberanian
perlahan-lahan mulai muncul di benak Hyun-soo. Ia menuliskan sebuah
surat untuk dikirim ke stasiun radio yang biasanya ia dengarkan dan
biasa didengarkan juga oleh Eun-ju. Ia menuliskan isi hatinya. Sangat lembut
sekali. Tulus seperti perasaannya. Eun-ju yang sedang pulang
mendengarkan radio tersebut. Mendengar kalimat "seakan dunia berhenti" membuat Eun-ju merasa bersalah terhadap Hyun-soo. Mungkin ia akan membalas surat itu.
.
Hyun-soo melakukan kebiasaannya, mendengarkan radio di atap
perpustakaan pada malam hari. Saat itu penyiar membacakan surat balasan dari Eun-ju.
Mendengarnya ia langsung berlari dan ngebut dengan sepedanya menuju
tempat pemberhentian Eun-ju. Ia menunggu disana sambil ndodok karena
saking lamanya Eun-ju tidak datang-datang. Selang
beberapa lama kemudian Eun-ju turun dari bus. Ia bahagia sekali melihat
orang yang ia cinta datang. Mereka kembali mengobrol dan bercengkerama
seperti biasanya. Hyun-soo sudah tidak gugup lagi. Ia hendak mengajak
Eun-ju pergi keluar dan mengabulkan permintaannya, yaitu mendengarkan ia
bermain gitar. Mereka berencana pergi dengan kereta dan mencari
pemandangan untuk menghirup udara segar.
Eun-ju
tidak menangis lagi. Air matanya juga tidak menetes. Ia menikmati
perjalanannya bersama Hyun-soo. Saat itu Hyun-soo mengatakan bahwa ia
menyukainya sejak pertama kali bertemu. Sejak Eun-ju naik bus dan
mendengarkan lagu di earphonenya. Saat itu Hamburger berusaha menggoda
tetapi diacuhkan. Eun-ju tidak mengatakan apa-apa saat setelah Hyun-soo
mengungkapkan perasaannya. Eun-ju entah bagaimana seperti masih trauma
dengan cinta atau ada hal lainnya. Walaupun masih ragu begitu, mereka
tetap berciuman. Menikmati indahnya cinta waktu muda. Membuat penulis menjadi nostalgia.
Censored! |
Hyun-soo
melakukan seperti apa yang diamanahkannya. Ia mengembalikan pena itu
kepada Woo-shik. Tetap Woo-shik menolak dan merusaknya. Lalu Woo-shik
berusaha memanas-manasinya. Membuat Hyun-soo menjadi murka dan
memukulnya. Woo-shik terlempar, perkelahian dimulai. Hyun-soo tidak
pernah terlibat perkelahian, tetapi dilihat-lihat ia tidak buruk juga
berduel dengan Woo-shik, sang jawara kelas.
.
Selain berkelahi dengan Hyun-soo, Woo-shik benar-benar dibenci oleh Hamburger. Suatu
hari Hamburger melakukan kebiasaannya, yaitu memperjual belikan
hal-hal yang berkaitan dengan ejakulasi. Dan seperti biasa ada
Woo-shik yang menganggu usahanya itu. Woo-shik menyobek-nyobek barang
dagangan Hamburger. Tentu saja Hamburger marah. Sudah sekian kalinya ia
diganggu oleh Woo-shik. Saat istirahat, ia berencana menyiramkan air
panas ke muka Woo-shik. Rencananya gagal, Woo-shik memukul dan menghajarnya. Hamburger
mempunyai senjata tajam di sakunya, ia ambil dan ia tusukkan pada kaki
Woo-shik. Woo-shik menahan rasa sakitnya. Ia benar-benar marah dengan Hamburger. Ia pukul dengan keras Hamburger.
.
Setelah
itu Jong-hoon datang ke kelas dan memanas-manasi Woo-shik. Woo-shik
menerima tantangan Jong-hoon untuk menyelesaikan masalahnya di atap
sekolah. Mereka berduel disana. Awalnya Woo-shik mengendalikan keadaan.
Jong-hoon berada dibawahnya dan ia hajar hingga babak belur. Tetapi
anggota geng Jong-hoon menyerang kaki Woo-shik, keadaan menjadi
terbalik. Jong-hoon memanfaatkan kesempatannya dan menghajar
habis-habisan Woo-shik hingga ia tepar. Pertarungan selesai, Jong-hoon
pemenangnya. Hyun-soo membantu Woo-shik berdiri dan mengantarnya ke
kelas seorang diri.
.
Pada
jam jeda Woo-shik meninggalkan kelas seorang diri dengan wajah babak
belur. Keesokannya ia tidak ada kabarnya lagi. Ia tidak bersekolah lagi
dihari-hari berikutnya. Ada kabar bahwa ia telah pergi dan kabur bersama
gadis dari Eunmyung. Eunmyung juga berkaitan dengan Eun-ju. Bahkan
kabarnya itu memang Eun-ju. Cih! Lagi-lagi Hyun-soo merasakan sakitnya.
Lagi-lagi kambuh disaat-saat bahagianya. Selalu saja begini, selalu
saja terulang kembali.
.
Untuk
memastikannya, Hyun-soo menaiki bus dan hendak menuju ke rumah Eun-ju.
Saat itu hujan turun dengan deras, sederas perasaannya yang jatuh.
Lagi-lagi jatuh. Padahal sudah direkatkan dengan lem yang kuat, tetapi
sayapnya patah lagi. Jatuh pun masih diinjak-injak. Hyun-soo tidak menemui
Eun-ju. Kemungkinan gosip itu memang fakta. Ketika pulang dirumah,
Hyun-soo dihajar oleh ayahnya karena semakin lama Hyun-soo bukannya
mengalami peningkatan, tetapi malah penurunan. Lagi-lagi jatuh. Sudah
sakit dibuat sakit. Penderitaan ini membuat Hyun-soo tidak kuat. Karena
memang tidak ada orang yang menguatkan dirinya. Impiannya sudah
berakhir. Ia kabur dari rumah dan pergi menuju atap perpustakaan.
.
Ia
masuk sekolah seperti biasanya. Setelah hujan itu, setelah mengalami
sakit yang bukan main ia menjadi sedikit baikan. Mendengar ucapan dari salah satu
gurunya bahwa "Menjadi seseorang yang berbudi jauh lebih penting
daripada bersekolah di perguruan tinggi yang bagus tetapi tidak memiliki
tata krama." Ia mulai menyadari ada kesalahan di
sekolah ini. Beberapa guru mengajari muridnya yang keras dengan perbuatan
yang keras dan menghina. Apakah muridnya akan berhenti? Tidak. Justru murid-murid akan menirunya karena guru itu digugu lan
ditiru (dilihat dan dicontoh, bahasa jawa).
.
Murid tersayang selalu dilindungi. Padahal murid tersebut sama-sama
bajingannya. Bahkan melebihi munafiknya. Ia hanya berlindung di balik
para keamanan yang bertugas. Anak-anak yang orang tuanya memiliki
hubungan dengan sekolah aman dari keamanan. Tentu saja korupsi kolusi
dan nepotisme terjadi di sekolah ini. Sekolah bukan lagi tempat belajar.
Hal itulah membuat Hyun-soo kesal dengan sistem ini. Hyun-soo mulai
belajar Jet Kune Do, aliran Bruce Lee untuk memberikan rasa kapok kepada
para pecundang itu (Jong-hoon and the gengs).
.
Ia
terus berlatih dan berlatih. Push-up, memukul dan menendang samsak, dan
belajar berkeruyung. Ia meniru gaya Bruce Lee, karena memang Bruce Lee
adalah suri teladannya. Luka hatinya lama-lama pergi seiring dengan
latihannya. Badannya semakin berotot. Caranya berkeruyung juga mulai
meningkat. Ia mulai membawa keruyung tersebut ke sekolah.
.
Tepat
sekali saat itu temannya membuat keonaran dengan Jong-hoon and the
gengs. Mereka telah membuat Jong-hoon marah dan membuatnya
mengobrak-ngabrik seisi kelas. Hamburger berusaha menenangkan Jong-hoon
malah dihajarnya. Hyun-soo muntap dan melemparkan sesuatu didekatnya ke arah
Jong-hoon. Ia menantang Jong-hoon untuk berkelahi di atap sekolah.
Disinilah adegan paling serunya.
.
Diatap
mulanya mereka berduel. Tetapi setelah Jong-hoon mulai kalah, gengnya
membantu Jong-hoon menghajar Hyun-soo. Telinga Hyun-soo berdarah karena
pecahan kaca. Tetapi ia terus-terusan menghajar geng-gengnya dengan
keruyungnya. Yang dikeroyok yang menang. Sang pengeroyok kalah telak.
Keamanan datang berusaha mengamankan Hyun-soo, tetapi Hyun-soo lah yang
marah dan mengutarakan hatinya bahwa ia membenci sistem sekolah itu. Ia lempar keruyungnya mengarah
para keamanan dan guru-gurunya.
.
Beberapa
hari kemudian Hyun-soo dan ayahnya dipanggil untuk menghadap kepada
orang tua Jong-hoon. Ayah Hyun-soo berlutut dan meminta maaf agar
anaknya tidak dipenjara. Dan setelah itu Hyun-soo meminta maaf kepada
ayahnya. Entah kenapa ayah Hyun-soo tidak marah bahkan tidak memukulnya
seperti biasanya. Ia justru berkata, "Apakah Bruce Lee masuk perguruan tinggi?" Ya, setelah kejadian itu Hyun-soo dikeluarkan dari sekolah dan tentu saja proses masuknya ke perguruan tinggi juga terhalangi.
.
Di
akhir cerita ia kembali bertemu dengan Eun-ju. Entahlah apa yang
terjadi setelah itu. Mereka hanya bertemu sekilas saat berada di bus
yang sama. Tetapi jelasnya Eun-ju semakin cantik saat itu. Bagi penulis sudahlah cukup-cukup. Daripada sakit lagi. Lebih baik Hyun-soo fokus dulu kuliah baru mikirin nikah. Skripsi susah atuh kang.
Film ini merupakan salah satu nominasi Best Film dalam Blue Dragon Awards yang diselenggarakan pada tanggal 29 November 2004 di Seoul, Korea Selatan. Akan tetapi mereka kalah dari film Silmido. Salah satu penghargaan yang mereka dapat adalah Best Art Direction. Tentu saja mereka harus menang. Untuk film tahun 2004-an, film ini termasuk bagus. Gaya bertarungnya sangat jelas. Tepuk tangan untuk Ki-chul Kim, selaku pengarah.
We're still best friend. |
.
Bagi penulis film ini akhirnya nggak happy ending. Padahal penulis sangat mengingkan Eun-ju bahagia dengan Hyun-soo. Tetapi di akhir cerita Eun-ju ekspresinya selalu datar-datar saja. Tidak ada peningkatannya. Ini pendapat penulis sih. Walaupun begitu penulis jadi ngefans dengan Ga-in Han karena manis sekali saat menjadi Eun-ju hehe. Lagi pula cewek Korea mana sih yang nggak cakep.
.
Direkomendasikan untuk usia 18 tahun keatas karena ada adegan ciumannya haha. Ditambah adegan perkelahiannya sangat tidak baik untuk dilihat anak-anak maupun remaja. Ingin mendownload film ini? Silahkan klik link lk21.org, penulis merekomendasikannya. Terima kasih sudah membaca.
0 komentar:
Post a Comment