Entah ulah siapa yang membuatku seperti ini—gelisah tapi bahagia, bingung tapi senyum-senyum sendiri. Langit sore ini sedang cantik-cantiknya, jingga menetes di antara awan. Tapi bagiku, semua itu terasa biasa saja. Karena satu-satunya pemandangan yang mampu membuatku terpana… adalah dia.
Setiap kali ia lewat, lututku seperti kehilangan tulang. Bibirku ingin menyapa, tapi keberanian tak pernah datang bersamaan. Memandangnya saja sudah cukup membuat seluruh tubuhku gemetar. Mata, pundak, lutut, kaki—semuanya seolah ikut jatuh cinta.
Aku membayangkan, andai suatu hari aku benar-benar memilikinya, mungkin aku tak akan tidur lagi. Takut esok ia pergi dan semuanya hanya jadi mimpi.
Kalau hidup memberiku sembilan nyawa, semuanya akan kuserahkan untuk bersamamu. Karena di dadaku, tak ada lagi ruang kosong—semuanya telah terisi oleh dirimu. Alamak, apakah ini yang namanya jatuh cinta?
Kadang aku ingin memastikan, apakah perasaan ini nyata atau hanya khayalanku sendiri. Kalau bisa, cubit aku sekarang. Biar aku tahu ini bukan mimpi. Dan bila kau berkenan, bolehkah aku datang menemui orang tuamu? Hanya sebentar saja, untuk bilang: “Aku serius dengan putri mereka.”
Tapi jika kau tak punya perasaan yang sama, katakan saja. Aku akan berusaha menahan semuanya. Hanya… jangan terus menatap seperti itu, karena setiap tatapanmu menumbuhkan harapan yang membuatku lemah.
Andai aku punya sembilan nyawa, semuanya akan tetap memilihmu. Karena hatiku, dadaku, dan seluruh ragaku… sudah penuh denganmu.
Langit terasa lebih indah, tapi tak seindah senyummu. Dan malam ini, aku hanya bisa tertawa kecil sambil berbisik pada diri sendiri, “Gila, begini rupanya jatuh cinta.”
Lagu ini ditulis oleh Adrian Khalif, Belanegara Abe, Iqbal Siregar, Kaleb J, dan Rizky Febian.
Rizky Febian & Adrian Khalif - Alamak (Lirik)
Ulah siapa yang bisa buatku begini?
Gila, ini bahagia apa menderita?
Langit lagi bagus-bagusnya
Tapi bagiku biasa saja
Dia buatku terkesima
Menyapamu tak berani
Menciummu apalagi
Mata, pundak, lutut, kaki
Gemetar ku berdiri
Kalau sampai kumiliki
Tak mau ku tidur lagi
Alamat malah nanti kau pergi
Kalau ada
Sembilan nyawa
Mau samamu saja
Semuanya
Ini dada
Isinya kamu semua
Alamak, inikah jatuh cinta?
Apa kamu sayang?
Apa khayalan? Cubit aku sekarang
Buat mabuk kepayang
Seketika pingsan, mana nafas buatan?
Can I see you for a minute?
Boleh aku visit?
See your mom and dad, aku pamit
Kalau memang naga-naganya kau berkenan
Ku berangkat sekarang
Menyapamu tak berani
Menciummu apalagi
Mata, pundak, lutut, kaki
Gemetar ku berdiri
Kalau sampai kumiliki
Tak mau ku tidur lagi
Alamat malah nanti kau pergi
Ye-hey
Kalau ada
Sembilan nyawa
Mau samamu saja (Alamak, ku jatuh cinta)
Semuanya
Ini dada (Ada Anda di dada, ada Anda di dada)
Isinya kamu semua
Alamak, inikah jatuh cinta?
Minimal kau bilang
Bila kau tak sayang, yeah
Biar ku tahan perasaan
Jadi berhenti kau menatap
Karena ku tak kuat, tak kuat (Ku tak kuat, ku tak kuat)
Berharap
Kalau ada
Sembilan nyawa
Mau samamu saja
Semuanya
Ini dada (Coba buka)
Isinya kamu semua (Duh, gawat, ini ku jatuh cinta)
Kalau ada
Sembilan nyawa
Mau samamu saja (Langit, kau mempesona)
Semuanya (Nggak mau yang lain-lainnya)
Ini dada
Isinya kamu semua (Semuanya)
Alamak, inikah jatuh cinta
Gila
Bagaimanakah ini aku telah jatuh cinta?
Alamak, inikah jatuh cinta?
0 komentar:
Post a Comment