Afgan - Kacamata (Lirik)

Kau datang tiba-tiba, tanpa tanda, tanpa rencana. Aku bahkan tak sedang mencari siapa pun waktu itu—tapi entah bagaimana, kehadiranmu terasa pas, seolah dunia menyiapkan ruang khusus untukmu di hidupku.

Awalnya semua terasa ringan. Kita tertawa di bawah lampu jalan, berbagi cerita receh sambil menunggu hujan reda. Aku ingat cara matamu memandang, seperti sedang menyelami sesuatu yang lebih dalam dari sekadar pertemanan. Dan saat itu, aku tahu — aku jatuh.

Tapi seperti datangnya yang tiba-tiba, kepergianmu pun begitu. Tanpa alasan yang bisa kupahami, tanpa penjelasan yang layak diterima. Kau menghilang saat cintaku baru saja tumbuh sempurna. Dan sejak itu, aku sering bertanya dalam hati: di mana salahku? apa yang membuatmu pergi?

Aku mencoba mengerti, menelaah setiap momen—mungkin aku terlalu keras kepala, atau mungkin aku terlalu berharap. Sampai akhirnya aku sadar, mungkin bukan salah siapa-siapa. Kadang, cinta memang datang hanya untuk mengajarkan bagaimana cara melepaskan.

Kulepas kacamata yang dulu selalu kugunakan untuk menilai dunia dengan logika. Karena untukmu, aku sempat memilih untuk tidak rasional—aku belajar mengalah, menelan rasa pahit tanpa bertanya lagi. Kau bilang aku suka cari masalah. Mungkin benar. Karena mencintaimu saja sudah masalah besar yang kuciptakan sendiri.

Aku berharap terlalu banyak pada manusia, dan seperti biasa—akhirnya aku kecewa. Namun anehnya, aku tak menyesal. Sebab dari semua luka ini, aku belajar satu hal: Tuhan tak menjodohkan kita, tapi Ia mempertemukan kita agar aku belajar arti menerima tanpa memiliki.

Kini aku tak lagi marah. Hanya ada sisa rindu yang menenangkan—rindu yang sudah berdamai dengan kenyataan. Karena meski kita tak berakhir bersama, setidaknya kita pernah menjadi sesuatu yang indah, walau hanya sekejap.

Kita tak jodoh.
Tapi kita bertemu.
Dan untukku, itu sudah cukup.

Lagu ini ditulis oleh Petra Sihombing, Mohammed Kamga, Iqbal Siregar, dan Afgansyah Reza.

Afgan - Kacamata (Lirik)

Kau yang tiba
Datang tanpa ku minta
Tiba-tiba
Hilang saat ku cinta
Terlalu lama
Demam ku fikirkannya
Di mana letak salahnya?

Kau pikir kenapa ku masih sendiri?

Kulepas kacamata
Apa kau lebih suka?
Ku yang tak mau kalah
Tapi untukmu ku mengalah
Kutelan sajalah
Itu 'kan yang kau mau?

Memang aku yang salah
Suka cari masalah
Salahku setengahnya
Berharap pada manusia
Kecewa akhirnya
Kita tak jodoh
Tetapi kita bertemu

Ku mengerti
Lebih dari dia yang kau anggap berarti
Tak kau lihat ku di sini
Oh-uh

Bila ku sudah jatuh cinta
Mana peduli akibatnya
Jangankan waktu dan tenaga
Ku beri semua-muanya

Ya, kau alasanku pilih sendiri, mmm-mmm

Kulepas kacamata
Apa kau lebih suka?
Ku yang tak mau kalah
Tapi untukmu ku mengalah
Kutelan sajalah
Itu 'kan yang kau mau?

Memang aku yang salah
Suka cari masalah
Salahku setengahnya
Berharap pada manusia
Kecewa akhirnya
Kita tak jodoh
Tetapi kita bertemu

Kita tak jodoh
Tetapi kita
Kita tak jodoh
Tetapi kita
Kita tak jodoh
Tetapi kita ber

Kulepas kacamata
Apa kau lebih suka?
Ku yang kalah
Tapi untukmu ku mengalah
Kutelan sajalah
Itu 'kan yang kau mau?

Memang aku yang salah
Suka cari masalah
Salahku setengahnya
Berharap pada manusia
Kecewa akhirnya
Kita tak jodoh
Tetapi kita bertemu

Tapi kita bertemu