Raisa - Serba Salah (Lirik)

Langit sore itu tampak muram, seperti ikut memahami suasana hatiku. Sudah lama aku tak menemuinya, tapi sore itu, kami kembali duduk berhadapan — di kafe kecil tempat kami dulu sering tertawa tanpa alasan.

Tapi kali ini, tak ada tawa. Yang tersisa hanya keheningan, dan dua cangkir kopi yang mulai dingin.

“Harus ku akui,” kataku perlahan, menatap permukaan meja, “semuanya sudah berbeda.” Dia tidak menjawab. Dia hanya menatapku dengan mata yang sama seperti dulu—hangat, tapi kali ini terasa jauh.

Aku menarik napas panjang. “Aku lelah, Jal. Semua ini terasa serba salah. Apa yang salah dariku? Apa yang salah darimu? Aku bahkan tak tahu lagi di mana titik kita berhenti saling mengerti.”

Dia menunduk, jari-jarinya meremas tisu yang sudah kusut. “Aku juga nggak tahu,” katanya lirih. “Mungkin kita terlalu berusaha untuk hal yang sudah nggak bisa diselamatkan.”

Aku tersenyum tipis. “Jadi ini akhir, ya?” Dia tidak menjawab, tapi aku tahu itu iya.

Aku ingin marah, tapi justru hening. Sudah tidak ada lagi yang perlu dibuktikan, tidak ada yang perlu dipertahankan. Aku hanya ingin melupakan segalanya — bukan karena rasa itu telah sirna, tapi karena aku ingin berhenti terluka karena cinta.

“Maafkan aku,” ucapku pelan. “Aku cuma nggak mau kita terus saling menyakiti. Aku nggak mau terluka, dan aku juga nggak mau kamu terluka.”

Dia mengangkat wajahnya, menatapku dengan mata yang mulai berkaca-kaca. “Jadi... kita beneran nggak bisa lagi?”

Aku menatap keluar jendela, melihat langit yang mulai gelap. “Bukan karena aku nggak berharap. Aku masih ingin, kalau boleh jujur. Tapi aku nggak bisa memaksakan sesuatu yang udah saling melukai.”

Angin sore menerpa lembut, membawa aroma hujan yang sebentar lagi turun. Kami berdua terdiam, tenggelam dalam kenangan yang tidak lagi bisa diulang.

Aku berdiri, mengambil jaketku. “Lupakan saja semuanya,” kataku, menatapnya untuk terakhir kali. Dia hanya tersenyum samar, dan aku tahu—senyum itu adalah perpisahan yang tak terucap.

Aku melangkah pergi. Dan untuk pertama kalinya, aku sadar: Kadang, mencintai bukan tentang bertahan, tapi tentang berani melepaskan—agar tak ada yang terluka karena cinta.

Lagu ini ditulis oleh Adryanto Pratono, Mohammed Kamga, Adrianto Ario Seto, Ramadhan Handy, Asta Andoko & Raisa.

Raisa - Serba Salah (Lirik)

Harus ku akui semuanya telah berbeda
Lelah menjalani semua serba salah
Apalagi salahku, apalagi salahmu, ku tak mengerti
Apalagi salahku, apalagi salahmu, apalagi

Sudah lupakan segala cerita antara kita
Ku tak ingin, ku tak ingin, ku tak ingin
Ku terluka karena cinta, karana cinta

Lelah menjalani semua serba salah
Apalagi salahku, apalagi salahmu, ku tak mengerti
Apalagi salahku, dan apalagi salahmu, apalagi

Sudah lupakan segala cerita antara kita
Ku tak ingin, ku tak ingin, ku tak ingin kau terluka karena cinta
Bukan karena rasa itu tlah sirna, maafkanlah
Ku hanya tak ingin, ku tak ingin, ku tak ingin ku terluka karena cinta

Oh bukan ku tak berharap kembali padamu
Tapi pahami ku tak ingin, ku tak ingin terluka yeah yeah yeah

Sudah lupakan segala cerita antara kita
Ku tak ingin, ku tak ingin, ku tak ingin kau terluka karena cinta
Dan bukan karena rasa itu tlah sirna, maafkanlah
Ku hanya tak ingin, ku tak ingin, ku tak ingin ku terluka karena cinta

(tak ingin, tak ingin, tak ingin kau terluka)
(tak ingin, tak ingin, tak ingin ku terluka) lupakanlah semuanya
(tak ingin, tak ingin, tak ingin kau terluka) ku tak ingin kau terluka karena cinta

(tak ingin, tak ingin, tak ingin kau terluka)
(tak ingin, tak ingin, tak ingin ku terluka) tak ingin kau terluka
(tak ingin, tak ingin, tak ingin kau terluka)